Tips Creativepreneur Ala Erix Soekamti, Jangan Banyak Mikir
![]() |
Sumber Foto : https://i1.wp.com/kargoku.id/sinicoba |
MENCARI dan membuat
solusi atas masalah yang terjadi, itulah yang disebut dengan kreatif. Erix
Soekamti, musisi dan motor di grup musik Endank Soekamti menyadari betul hal
itu. Untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi ia menggunakan daya
kreatif yang dimiliki. .
Menurutnya untuk menjadi seorang
creativepreneur jangan banyak mikir. Lakukan saja. Karena ketika kita
melakukan itu, kita akan kepentok dengan banyak masalah. Disitulah seseorang
akan menjadi kreatif. Dan untuk para start up muda, jangan terlalu mengandalkan
investor.
“Kalau bisa berdiri sendiri, berdiri sendiri
lah. Kalau tetap berpikiran akan ada investor masuk, itu sama aja nggak
bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan” tuturnya.
Erix mengaku mampu memecahkan masalah melalui
ide kreatifnya. Dengan menggunakan ide untuk mencari solusi dengan runtutan
seperti identitas, ide, kreatifitas dan inovasi. Berawal dari identitas,
mengenal diri sendiri dengan segala potensi sehingga bisa mengetahui apa yang
harus dilakukan.
Kedua, ide, dimana menggunakan identitas
untuk membuat gagasan. Ketiga, kreatifitas, menggunakan ide untuk memecahkan
solusi. "Keempat, menggunakan kreatifitas untuk menciptakan peluang
baru," katanya saat ditemui usai menjadi pembicara di Seminar Digital
Creativepreneur di UMY yang digelar XL Axiata belum lama ini.
Menurut Erix hal itu pula yang ia
lakukan dengan membentuk DOES University yang merupakan solusi dari masalah
yang terjadi pada diri Erix pribadi. Dimana Ia merasa kecewa dengan sistem
kurikulum di sekolahnya dulu.
Kemudian ia berniat membuat sekolah informal
dengan kurikulum yang disukai oleh para peminatnya. Dibentuklah DOES University
yang namanya diambil dari film dokumenter Erix, Diary of Erix Soekamti.
“DOES University adalah sekolah bakat gratis.
Mengajarkan murid-murid yang pengen diajari, dengan apa yang mereka suka.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, bahwa apa yang kita suka itu akan cepat
sekali dipahami,” cerita Erix kepada Krjogja.com.
Does University berdiri sejak 16 Desember
2015. Sekolah informal gratis ini bergerak pada bidang animasi. Para pengajar
yang dipilih merupakan para tenaga kerja yang memang relevan di bidang
industri. Hingga saat ini, sudah terdapat 58 murid yang bergabung.
Mereka tidak hanya berasal dari Jogja saja,
melainkan ada dari Kalimantan, Makassar dan Jakarta. “DOES University didirikan
berdasarkan kebutuhan industri yang ada. Cenderung melihat serapannya terlebih
dahulu. Kesempatan yang dibuka pertama kali adalah di bidang animasi,”
ceritanya.
Hal tersebut dilakukan oleh Erix sebagai
kerja nyatanya, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang ke depannya mampu
memberikan dampak bagi orang-orang di sekitar. “Kita ingin berkonstribusi real
untuk membuat SDM-nya. Sehingga nanti sumber daya itu menjadi animator-animator
yang bisa langsung kerja. Kalau pun nggak bekerja, nanti akan membuka lapangan
kerja sendiri. Dari tidak bisa, menjadi mandiri dalam bekerja. Merdeka dalam
berkarya,” kata Erix, Bassist dan vokalis dari Endank Soekamti.
Karya dari murid-murid Does University dapat
dilihat di channel Youtube ‘Soekamti Junior’. Konten yang mereka buat adalah
anak-anak, dimana lagu anak jaman dulu dibikin ulang. Mereka yang membuat
animasi, kemudian Endank Soekamti membantu untuk musiknya, sehingga melakukan
kolaborasi terus-menerus. (Nisa Mutia Sari).
Sumber : krjogja.com tanpa editting (Original)..
Belum ada Komentar untuk "Tips Creativepreneur Ala Erix Soekamti, Jangan Banyak Mikir"
Posting Komentar