Kalau Cinta itu Mengajak Menikah bukan Pacaran
![]() |
Sumber : http://www.depokpos.com |
Fenomen
Jaman Now, kawula muda masa dimana disebut masa yang berapi-api kalau bang
Rhoma Irama bilang. Kemunculan fenomena romantisme yang juga banyak digemborkan
oleh film, lagu, dll padahal dalam kenyataannya tentu berbeda. Cinta atau
menyukai lawan jenis adah hal yang fitrah dan wajar bagi manusia. Karena dengan
cinta, keberlangsungan hidup akan terus terjaga. Bagaimanakah cara penyaluran
cinta yang gentle, keren, greget dan yang benar? Tentu jawabannya adalah
menikah bukan pacaran dan sejenisnya karena itu salah. Karena "PACARAN TERBAIK ADALAH SETELAH MENIKAH".
![]() |
Sumber : https://geotimes.co.id/ |
Jangan mudah tertipu dengan romantisme yang ditampilkan di
film-film atau lagu, yaitu romantisme anak muda semisal sekarang yang lagi
trend Film Dilan dalam artian yang penulis maksud adalah romantisme pacaran,
bukan suami istri.
Yang kita saksikan di film-film atau lagu tersebut hanyalah
gambaran kecil saja, dan yang terlihat bahkan hanya yang indah-indah saja. Bisa
jadi setelah kamu berpacaran dan menikah akhirnya kamu merasakan banyak
perbedaan, contoh perubahan sikap, perubahan perbuatan, perubahan kata-kata
dll.
Kenapa hal itu bisa terjadi? karena ketika masa pacaran,
pasangan ini lebih sering menunjukan hal-hal yang baik-baik saja, bahkan ketika
menunjukan sifat aslinya yang buruk saja salah satu dari pasangan tersebut bisa
jadi hanya mengalah agar tidak ada perdebatan. Kalau bahasa kerennya JAIM atau
jaga image. Berbeda ketika kamu sudah menikah, semua sifat asli dari mu dan
pasanganmu akan keluar semua karena sudah tidak ada batasan lagi.
![]() |
bahkan sama sekali ga penting sumber : http://sijuki.com |
Islam melarang berpacaran, berpelukan dan bersentuhan dengan
lawan jenis sebelum menikah karena sentuhan melahirkan gerakan otak, kemaluan
dan nafsu. Ini sesuai dengan pesan agama Islam dimana Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ
بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi
dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari
no. 1862 dan Muslim no. 3259).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
كُتِبَ عَلَى ابْنِ
آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ
زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ
زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا
وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan
ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat.
Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina
tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah.
Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang
nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ
يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat’”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي
فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Tidak pernah aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya
terhadap kaum pria daripada fitnah para wanita.[HR Al-Bukhari no 5096]
![]() |
ardigk.com bersama istri saat touring ke purworejo |
Tuh kan setelah membaca ini, Ardigk.com berharap teman-teman
semua tidak perlu berpacaran karena sama sekali tidak bermanfaat. Yang sudah
terlanjur masih ada kesempatan bertaubat, dan bagi kamu yang memang benar-benar
mencintai seseorang ajaklah dia menikah bukan malah pacaran, menikah di usia
muda tetapi dengan perencanaan yang matang juga ga ada salahnya, penulis
sendiri berani bilang ini karena juga sudah melakukannya yaitu menikah di usia
muda yaitu 22 tahun. Tapi buat kamu yang belum mampu lebih baik menahan diri
terlebih dahulu.
Berikut ini hadits tentang perintah bagi generasi muda untuk
segera menikah yang dinukil dari kitab “Syarah Bulughul Maram” karya Al-Hafidz Imam Ibnu
Hajar Al-Asqalany رحمه اللة.
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه
قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ !
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ
لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abdullah Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلي الله
عليه وسلم bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu
berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan
memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat
mengendalikanmu.” [Muttafaq Alaihi]
Jangan lupa komen yak. hehe
Belum ada Komentar untuk "Kalau Cinta itu Mengajak Menikah bukan Pacaran"
Posting Komentar